Sahud Sabeni atawa “The Hood”

Sahud Sabeni atawa “The Hood”

Naskah Monolog Rembrant


Adegan 1


Hood berada ditempat yang terang benderang dengan posisi duduk di kursi,berpakaian putih dan baru tersadar dari tidur. (lampu terang menyorot ke arah wajah Hood)

Hood : Ah, dimana aku? Cahaya ini? Apa maksudnya? Pakaian putih ini? Luka tembakku? Dimana? Mengapa? Kenapa? (diam) coba aku ingat-ingat dulu..terakhir yang aku ingat..
KLAP!(Lampu yang menyorot wajah tiba-tiba mati)

Adegan 2

Di sebuah bank terkenal milik negara, seorang komandan polisi berteriak-teriak menggunakan TOA dengan tampang garang.

*Suara; banyak mobil polisi*

Kom.Pol : AYOLAH HOOD! KELUARLAH DARI SANA! KELUARLAH DARI TEMPAT PERSEMBUNYIANMU ITU! BANK INI TELAH KAMI KEPUNG KAU TIDAK BISA LARI KEMANA-MANA LAGI! KAMI AKAN MEMBERIMU PILIHAN ; PERTAMA, KAU SERAHKAN DIRIMU SENDIRI BESERTA UANG-UANG YANG TELAH KAU RAMPOK DARI BANK-BANK TERDAHULU DAN KAMI AKAN MEMBERIMU KESEMPATAN UNTUK HIDUP ATAU KEDUA, KAMI MASUK DAN MENEMBAK KEPALAMU! JADI KELUARLAH!!

Adegan 3

Reporter televisi (meja dan kursi di panggung) menyiarkan berita terkini ke seluruh Indonesia.
*Diawali dengan musik pembuka berita televisi*

Repoter : Selamat pagi Indonesia! Hari ini pukul dua pagi Bank Indonesia dinyatakan telah dirampok! Pihak kepolisian menduga perampokan ini dilakukan oleh SAHUD SABENI alias Bang Hood atau The Hood, Robin Hoodnya Indonesia perampok legendaris yang konon selalu mendonasikan hasil rampokannya kepada para korban bencana alam. Perampok dermawan ini telah melakukan perampokan di hampir 20 bank terbesar Indonesia sebelumnya dan belum pernah tertangkap, penjahat bersama komplotannya ini selalu lolos sebelum polisi datang ke tempat kejadian. Tapi hari ini kita akan melihat keberhasilan para polisi dalam penangkapan The Hood! Kami akan terus menyiarkan perkembangan ini kedalam layar kaca anda!

Adegan 4

Hood mengangkat kedua tangan keluar dari arah bank.

Hood : Baiklah! Baiklah! Aku menyerah! Memang sepertinya ini adalah akhir dari perjumpan kita komandan! Obsesiku hanyalah mengkoreksi setiap kesalahan para pemimpin, dan mengambil kembali apa seharusnya dimiliki oleh orang kecil! Orang kaya bukan seharusnya bertambah kaya dan orang miskin juga bukan seharusnya bertambah miskin! DIMANA JANTUNG HATI KALIAN?

*Suara; instrumen yang menyayat hati/lirih*

Anak-anak miskin yang kelaparan di pinggir jalan kalian tertawakan, sedangkan kalian makan enak dengan tenangnya tanpa ada perasaan kecewa! Para bapak yang tak mampu menyekolahkan anaknya dan bahkan tak bisa memberi makan keluarganya tiga kali sehari, sedangkan kalian memboroskan uang dengan rapat-rapat yang tiada hasil dan meminta kenaikan gaji tanpa memikirkan perasaan rakyat miskin! Para ibu yang merasa bersalah karena melahirkan anaknya tapi tak bisa menghidupinya! Para gelandangan yang tak punya rumah! Para pelacur yang haus akan cinta! APA KALIAN PEDULI? AKU PEDULI! (mengeluarkan pistol tangan dan mengacung-acungkannya ke arah polisi) Tidak,tidak..aku tidak akan menurunkan pistol ini..jadi ‘selamat tinggal’!

…DOR!...(menembak kepalanya sendiri)

*suara pistol, musik instrumen berhenti*

Adegan 5

Lanjutan adegan pertama, hood masih duduk diata kursi berbicara sendiri dengan lampu yang menyorot wajahnya.

Hood : (Diam beberapa lama, merenung, dan tersenyum sendiri) Inilah hasil dari semuanya, inilah akhir dari petulanganku.. bagaimana menurutmu? (bertanya kearah penonton, lampu mati) *musik penutup meriah*

0 Response to "Sahud Sabeni atawa “The Hood”"