MASYARAKAT DAN BUDAYA MELAYU
Penulis : Ismail Hamid
Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian
Pendidikan Malaysia-Kuala Lumpur 1991
Buku ini merupakan suatu pengenalan tentang beberapa prospek
pemikiran dan kebudayaan melayu dari zaman pra Islam hingga ke zaman modern.
Disini dibahas mengenai latar belakang sejarah bangsa melayu dan bahasa melayu,
kepercayaan masyarakat melayu dari tingkat animisme, pengaruh hindu hingga
peyebaran Islam dalam kebudayaan melayu. Kepercayaan animisme, merupakan suatu tahap perkembangan pemikiran
melayu pada zaman pra-Islam. Ia merupakan suatu corak pemikiran animisme dalam
mayarakat melayu yang perlu direkodkan sebagai suatu kenyataan sejarah tentang
warisan kepercayaan melayu. Peradapan tentang tradisi seperti sistem……., adat istiadat,
kesenian tradisi dipahami untuk melihat perubahan budaya yang dialami
masyarakat melayu. Perubahan masyarakat melayu dapat dilihat melalui sistem
nilai dan budaya estetika, sistem pendidikan, sistem politik dan sebagainya
merangkumi keseluruhan pribadi masyarakat melayu.
- Orang Melayu dan Sejarah Asal Usulnya
Berbagai
pendapat tentang etimologi kata “melayu” telah diberikan oleh para ahli
seperti:
- Werndly,
kata “melayu”
berasal dari kata “melaju” dasar katanya
laju bermakna cepat, deras dan
tangkas, dengan pengertian bahwa orang melayu bersifat tangkas dan cerdas,
segala tindak tanduk mereka cepat dan deras
-
Van der Tuuk,
Berpendapat
bahwa perkataan melayu berarti penyeberang, pengertiannya bahwa orang melayu
menyeberang atau menukar agamanya dari Hindu- Budha kepada Islam
-
Hollander,
Memberi makna
melayu sebagai pengembara, tegasnya bahwa orang
melayu suka mengembara atau menjelajah dari satu tempat ketempat lain.
-
Harun Aminurrashid.
Menyatakan
melayu berasal dari istilah bahasa sanskit yaitu “malaya”, atau dari perkataan
Tamil yaitu “malai” yang berarti bukit atau tanah tinggi
-
Orang Portugisnya ,
meyebutnya
sebagai “malayo”
-
Omar Amir Husin,
Kata melayu
berasal dari satu daerah dinegri persia bernama Mahaluyah. Penduduk
Mahaluyah telah mengembara ke Asia Tenggara dan menetap si Sumatera dan
kepulauan sekitarnya. Suku mahaluyah itulah yang membawa pengaruh kebudayaan Persia
di daerah ini ( seperti dalam kesusastraan melayu) beliau jiga mengatakan kata
melayu mungkin berasal dari nam-nama guru-guru yang bergelar “Mulaya”, guru
inilah yang berperan menyuburkan kebudayaan melayu.
-
Darus Ahmad,
Kata melayu
diambil dari sejenis pohon yang harum baunya yaitu pohon gaharu. Orang India
masa silam meyebut Semenanjung Tanah Melayu sebagai negara gaharu .
-
I-Tsing
Juga telah
meyebut kata Mo-Lo-you dalam tulisannya sejak abad ke-7 masehi, istilah melayu
digunakan pada nama suku-suku yang tersebar di daerah-daerah tanah melayu dan
sumatera. Kemudian istilah melayu terkenal pada kerajaan melayu di Sumatra berjaya menguasai kerajaan Sriwijaya pada abad
ke-13 masehi.
Tentang asal usul bangsa melayu, juga banyak pendapat yang
dikemukakan para ahli seperti :
-
Van Ronkel,
Berpendapat
bahwa bangsa melayu ialah orang yang bertutur bahasa melayu dan mendiami
semenanjung tanah melayu, kepulauan Riau Lingga serta beberapa daerah sumatara
khususnya di Palembang.
-
Robequin,
Menyatakan alam
melayu meliputi semenanjung tanah melayu, Singapura, Indonesia, Philipina,
tidak termasuk New Guinea dan pulau-pulai , Milanesia
-
Benton William,
Menyatakan
bangsa melayu itu adalah penduduk yang mendiami Asia Tenggara dan pulau-pulau
dekatnya. Nenek moyang melayu berasal dari bangsa Austronesia Proto, Melayu
Proto, Mongoloid, Indonesia ( Malayan) suku bangsa ini berasal dari daerah
Yunan di Cina Selatan mereka mengembara ke selatan melalui lembah sungai mekong
(kira-kira 2500-1500 sebelum masehi). Kemudian mereka mendiami semenanjung
tanah melayu, kepulauan Indonesia,
Madagaskar dan pulau-pulau Timur.
-
Hendrik Kenu dan Von Hiene
Geldren,
Menyatakan
terdapat dua kumpulan pengembara yang telah sampai ke kepulauan melayu dan
yunan, kelompok pertama disebut “melayu Proto”, kedua “ Melayu Deutro”.
Kelompok melayu deutro dan sampai keasia tenggara mereka telah menghalau orang
melayo proto ke gunung dan hutan rimba. Golongan melayu proto membentuk
masyarakat dipedalaman yang dikenal sebagai Jakun, Mah meri, Jahut, Temuan dan
Biduanda, Sementara orang melayu deutro dikatakan sebagai nenek moyang orang
melayu dewasa ini.
Kesimpulannya dapat dilihat bahwa orang melayu dari segi sosial dan
budayanya yang lebih luas, meliputi penduduk yang mendiami semenanjung tanah
melayu dan gugusan pulau-pulau melayu atau nusantara, disebabkan penjajahan
yang suka memecah belah orang melayu, maka terjadilah banyak kelompok-kelompok
bangsa melayu di dunia ini.
Defenisi Orang Melayu
Menurut Syed Husin Ali, orang melayu dari segi lahiriah biasanya
berkulit sawo matang, berbadab sederhana dan tegap, selaku berlemah lembut
serta berbudi bahasa, Tapi untuk menjelaskan identitas orang melayu agak sulit
karena orang melayu sering berubah dan berkembang tergantung keadaan dan
kepentinganya. Dari segi budaya, defenisi melayu meliputi penduduk kawasan yang
lebih luas yaitu gugusan pulau-pulau melayu terdiri dari Malaysia, Indonesia ,Fhilipina dan lainnya.
Tapi dari segi undang-undang perlembagaan Malaysia : fasal 160 arti melayu
adalah “ seseorang yang menganut agama islam, lazimnya bercakap bahasa melayu,
menurut adat istiadat melayu .Menurut Aris Osman defenisi orang melayu berdasarkan sosio
budayanya, seperti etnik Minangkabau, Jawa, Bugis, Banjar, Mandailing dan
lainnya.
Dilihat dari segi perlembagaan Malaysia, seseorang melayu boleh
siapa saja asal menganut agama islam,
berbahsa islam dan mengamalkan adeat istiadat orang melayu. Seseorang Cina, India,
dan bangsa lainnya boleh menjadi melayu jika ia melaksanakan syarat yang
ditetapkan. Oleh sebab itu bangsa lainnya yang menganut agama islam ia
dikatakan “masuk melayu”.
Sejarah Bangsa Melayu
Bebagai bukti menunjukkan bahwa kawasan alam melayu sudah didiami
manusia sejak zaman Pleistosen ( zaman air batu). Seeorang sarjana Belanda
E.Dubois, telah menemui fosil-fosil (tengkorak, gigi, dan tulang paha) disebuah
desa pinggiran Bengawan Solo disebut “pithecanthropus Erectus” (manusia kera)
yang berjalan tegak, dikatakan sebagai asal usul nenek moyang manusia, menurut
Koenjaraningrat, mahluk pithecanthropus termasuk Meganthropus Paleojavanicus,
yang dianggap sebagai manusia pendahulu dikawasan Asia Tenggara (2.000.000
hingga 200.000 tahun yang lalu), para ahli berpendapat, walaupun manusia tertua
ini balum dapat mencipta bahasa, tapi mereka sudah menggunakan adat-adat batu
atau kayu.
Menurut Mubin Sheppard, kesan awal orang melayu yang mendiami
semenanjung melayu berupa alat-alat dari batu dan tembikar dan telah ditemukan
di gua-gua. Pada tembikar ada ukiran yang indah yang menunjukan penilaian
mereka yang tinggi terhadap seni. Menurut beliau, orang melayu telah mendiami
kawasan Kampuchea hinga
semenanjung Malaysia
dan pulau-pulau selatan. Orang melayu telah mengetahui ilmu pelayaran sejak
3000 tahun sebelum masehi. Melalui hubungan pelayaran ini mereka dapat
berhubungan dengan negeri lainnya yang menghasilkan penemuan berbagai artefak,
seperti “ 6 buah gendang gangsa”. Gendang itu dipercayai berasal dari “DONG
SON” yang terletak di Indonesia. Menurut G. Coedes, penduduk pribumi nusantara pada zaman pra sejarah
sudah memiliki peradapan, seperti pada bidang ekonomi mereka sudah menjalankan
usaha pertanian padi, bertenak binatang, mengusai ilmu pelayaran dan penggunaa
logam. Dengan logam mereka menciptakan alat-alat pertanian seperti bajak dan
kapak yang sudah punya lobang seperti yang ditemui di Sprint Cave.
Linton, telah membuat hipotesis bahwa orang melayu pada zaman pra
sejarah sudah mempunyai sistem kepercayaan terhadap kuasa-kuasa luar biasa atau
animisme, mahluk alam gaib yang menguasai alam semesta, gejala-gejala alam,
arwah nenek moyang, kepercayaan kepada dewa agung, dewa bintang, dewa langit
dewa bumi dan sebagainya. Sementara itu G. Cordes dalam bukunya The Indianised
States of Southheast Asia. Mengatakan orang melayu bukanlah manusia primitif,
Begitu juga N.J Krom berpendapat bahwa sebagai syarat-syarat peradapan masa itu
pada wujud menuju permainan kesenian seperti wayang kulit, gamelan dan
kepandaian mencipta batik.
KERAJAAN MELAYU YANG TERAWAL
Sebagai suatu kelompok manusia, orang melayu tidak lepas dari
konflik sesama atau kelompok, konflik ini mengakibatkan perselisihan dan
peperangan. Konflik itu disebabkan faktor rebutan kawasan pengairan, sawah atau
perdagangan. Demi menyusun pertahanan kawasan yang luas, orang melayu
memerlukan data organisasi politik, perkembangan politik ini lahirlah kerajaan-kerajaan
melayu yang awal dialam melayu.
Catatan-catatan Cina meyebutkan kerajaan-kerajaan melayu sejak awal
kurun masehi, salah satunya adalah kerajaan Langkasuka (Lang ya Has) yang
berpusat di segenting kra dengan daerah kekuasaanya meliputi negeri Patani. Di
bagian selatan kerajaan melayu yang terkenal dengan kerajaan Sriwijaya (abad ke
7 – 13 ), kerajaan Majapahit abad ke 13-14, sama dengan kerajaan Pasai,
kerajaan melayu Brunai pada abad ke 13-18, kerajaan Patani abad ke 13-18,
kerajaan Malaka abad ke 15, kerajaan Aceh abad ke 16-17 dan kerajaan Johor-Riau
abad ke 16-19. Disamping itu kerajaan
melayu keceil seperti Temasik, Kelantan, Kedah, Bruas dan lainnya.
- BAHASA MELAYU
Melalui perantara bahasa, manusia dapat berkembang satu sama lain
baik secara lisan maupun tulisan. Dengan bahasa manusia dapat menyampaikan fikiran
dengan jelas, maka ucapannya harus mengandung makna.
Sejarah bahasa itu menerangkan asal usul kelahiran suatu bahasa dan
perkembangan penulisannya. Penulisan yang tertua dalam sejarah bahasa ialah
bahasa mesir kuno dan Cina kira-kira 5000 tahun yang lalu
Menurut ahli sejarah bahasa melayu berasal dari bahasa Austronesia (bahasa Malay Polinesia). Rumpun
bahasa-bahasa Austronesia terbagi atas kelompok besar yaitu Nusantara (Malaysia,
Indonesia, Filifina dan
Madagaskar), Melanesia ( Iran, Karolim dan Salmon) Polinesia ( Maori, Hawaii
dan lainnya). Bahasa melayu termasuk dalam kelompok bahasa nusantara. Kelompok bahasa
nusantara ini terbagi pula jadi dua rumpun bahasa yaitu bahasa Nusantara Barat seperti bahasa Malaysia,
Aceh, Melayu, Jawa, Sunda, Dayak dan Tagalog dan bahasa Nusantara Timur mengandung bahasa Solo Roti, Sika dan lainnya.
Bangsa Indo-Melayu atau Austronesia
yang datang ke alam melayu pada awalnya memakai bahasa melayu proto ( induk
bahasa melayu). Bahasa yang berasal dari Induk yang satu mulai berkembang
didalam lingkungannya. Oleh sebab itu lahirlah Dialek dan seterusnya berkembang menjadi bahasa-bahasa yang
berlainan seperti bahasa Jawa, Dayak, Minangkabau, Batak dan lainnya. Jika
diselidiki perbendaharaan kata
bahasa-bahasa tersebut akan terdapat banyak persamaan satu sama lain
yang menunjukan semua bahasa itu berasal dari satu induk bahasa yaitu bahasa melayu proto. Kini bahasa melayu
proto telah berkembang pada sekitar 150 cabang bahasa lainnya. Diperkirakan sejarah bahasa melayu di Jambi. Menurut catatan Cina,
kerajaan melayu Jambi tahun 644 masehi pernah mengirim satu utusan ke negri Cina,
jika kerajaan melayu sudah mempunyai hubungan diplomatik antar bangsa,
sewajarnya kerajaan melayu tua telah mempunyai kebudayaan yang tinggi dan
bahasa yang maju.
Sejak abad ke 7 masehi, kerajaan Sriwijaya sudah terkenal di Asia
Tenggara sebagai pusat ilmu pengetahuan agama Budha. I-Tsing ( orang cina yang
berkunjung ke Sriwijaya) mengatakan bahwa bahasa melayu kuno digunakan sebagai
bahasa pengajaran di pusat pengajian Budha di Sriwijaya, dalam mengajar bahasa
Sanskrit dan falsafah agama Budha. Bahasa sanskrit merupakan bahasa kitap Veda
( Hindu) dan juga bahasa kaum bangsawan. Akibat pengaruh bahasa sanskrit, bahasa melayu kuno mengalami
perubahan, perubahan ini terjadi dengan masuknya kata-kata bahasa sanskrit
kedalam bahasa melayu kuno yang meliputi seluruh kehidupan orang melayu, bukti adanya pengaruh
ini terlihat pada batu bersurat yang ditemui ditempat-tempat dibawah ini :
·
Batu bersurat Talang Tuwo (684
T.M)
·
Batu besurat Telaga Batu dan kedukan
bukit- Palembang
(683 T.M)
·
Batu bersurat Karong Berahi,
sungai Merangin di Hulu sungai Jambi dan Batu bersurat kota Kapur di Bangka (686 T.M)
·
Batu bersurat Kertanegara (1285
T.M)
·
Batu bersurat Pagar Ruyong dan
batu bersurat Suruaso atau Suroasa di Hulu Sungai Batang Hari (1375 T.M)
Bahasa melayu bukan bahasa yang statis, tapi dinamik, senantiasa
berkembang mengikuti arus perkembangan zaman, terutama dalam penggunaan
kata-kata pinjaman. Abad ke 13 dan 14 merupakan zaman peralihan dengan datangnya
agama islam. Pada zaman peralihan ini terdapat beberapa batu bersurat yang
menun jukan perubahan bahasa melayu, contohnya memakai kata-kata arab ( di
Pagar Ruyong 1356) ini melihatkan adanya pengaruh bahasa arab dalam bahasa
melayu.
Melalui pengaruh Islam dan huruf arab dalam penulisan melayu, bahasa
melayu telah berkembang pesat dan menjadi bahasa yang kaya dengan berbagai
istilah yang dipinjam dari perbendaharaan kata Arab dan Parsi. Dengan
perkembangan itu, bahasa melayu menjadi bahasa pengantar dalam penulisan yang
bercorak agama Islam dan karya-karya sastra, bahasa melayu menjadi bahasa
pengantar dalam dakwah Islam didaerah ini. Selanjutnya bahasa melayu telah
mencapai taraf bahasa Lingua Franca
atau bahasa perhubungan bagi daerah ini.
- KEPERCAYAAN ANIMISME
Menurut E.B. Taylor, manusia yang awal hidup di dunia menempuh
pengalaman seperti mimpi , khayalan dan peristiwa kematian.
Perisitiwa-peristiwa yang ditempuh itu menjadi tanda tanya kepada mereka,
sehingga mereka berfikir dan menyakini wujudnya roh (spirit) dalam diri
manusia, dan disebut sebagai animisme.
Animisme merupakan satu kepercayaan yang terdapat dikalangan
masyarakat yang masih dalam kehidupan sederhana. Animisme ini diciptakan oleh
E.B Taylor dari perkataan latin “anima”
dan animisme berarti kepercayaan kepada mahluk-mahluk halus (spiritual beings).
Kepercayaan yang kepada mahluk halus dan roh merupakan azas kepercayaan agama
yang mula tumbuh dalam alam pemikiran manusia primitif.
Dalam masyarakat yang sedang berkembang seperti suku bangsa melayu,
ciri-ciri animisme masih ada, terutama pada masyarakat pedalaman, walau sudah
ada gerakan modernisme dalam islam yang memerangi kepercayaan lama ini yang
dianggap sebagai khurapat dan tahyul.
- PENGARUH HINDU
Berdasarkan penemuan di Kalimantan Timur, kira-kira abad ke 4 masehi
terdapat kerajaan Hindu di Kalimantan dengan rajanya Mulawarman. Agama Hindu
yang dianut masyarakatnya adalah dari aliran Brahmaisme. Pada abad ke7 di Sumatra terdapat dua kerajaan melayu dengan pengaruh
Hindu , yaitu yang berpusat ditepi sungai Batang Hari dann yang Berpusat di
Palembang yaitu Sriwijaya. Di Jawa kerajaan Hindu yang termansur adalah
kerajaan Mataram dengan rajanya yang
bernama Sanjaya beragama Hindu dan digantikan oleh raja prapanca yang beragama
Buddha. Kerajaan Mataram mendirikan candi-candi seperti Borobudur,
Mendut, Sari, Kalasan dan lainnya.
AGAMA HINDU DAN MELAYU
Sebelum agama Hindu dan Budha dibawa ke alam melayu, penduduk
didaerah ini menganut faham agama yang bercorak animisme. Agama Hindu dibawa
dari India
dan mendapat tempat dikalangan raja-raja melayu dan jawa. Walaupun agama Hindu
menjadi panutan poenduduk daerah ini ( khususnya kalangan raja dan
kaum bangsawan), namun unsur kepercayaan lama masih, terus diamalkan
sepertio pemujaan kubur datuk nenek yang sering dilakukan raja-raja Hindu di
Jawa seperti Hayam Wuruk.
Setelah agama Hindu berkembang di alam melayu adalah Gunawarman (
bekas raja di Kasyimir India
). Agama Hindu dan Budha menghadapi perubahan yang radial dialam melayu. Walau
kedua agama ini menjadi satu yaitu Hindhu-Budha. Misalnya dalam bentuk baru ini
budha menjadi Visynu, sedang visyna adalah diantara dewa-dewa yang utama dalam
konsep Trimurti dalam agama Hindu.
Warisan proses pembauran ini digambarkan. Dalam dalam agama doktrin Hindhu
Bali. Doktrin ini menerima kedudukan”Pedanda Budha” yaitu pendeta agama budha
dalam upacara keagamaan. Proses pembauran antara agama Hindu dan Budha telah
berlaku di alam melayu melalui kerjasama antara agama Hindu dan Budha telah
berlaku dialam melayu kerjasama antara pendeta dari kedua agama dalam melakukan
upacara-upacara tertentu.
PENGARUH HINDU DALAM PEMIKIRAN MELAYU
Sebelum agama Hindu berkembang di alam melayu, orang melayu di
pengaruhi oleh paham animisme, paham ini berbentuk kepercayaan kepada semangat,
pemujaan roh nenek moyang dan mahluk alam gaib. Kepercayaan animisme adalah
kepercayaan yang amat komplek. Kepercayaan ini mengatur tingkah laku manusia
terhadap alam sekeliling, karena mereka percaya bahwa setiap fenomena alam
mengandung kekuatan gaib atau penunggu. Pengaruh pemikiran hindu ini terdapat
dalam warisan seperti jampi-jampi dan mantera. Pemikiran hindu yang diwarisi
dalam sastra melayu banyak membicarakan alam khayalan yang didiami oleh
dewa-dewa yang diketuai oleh Batara Guru, seperti Hikayat Seri Rama yang
menceritakan watak tokoh Seri Rama sebagai jelmaan dewa pemelihara.
PENGARUH HINDU DALAM SISTEM PEMERINTAHAN
Menurut Coedes kebudayaan hindu yang berkembang di asia
Tenggara hanya bertumpu dikalangan kaum bangsawan. Jadi tidak heran banyak
terdapat kesan bahwa pengaruh hindu dalam sistem pemerintahan melayu
tradisional. Konsep raja dan kerajaan adalah dari istilah kebudayaan hindu,
sementara keonsep negeri atau negara dalah dari kata sanskrit, artinya
masyarakat yang hidup dalam suatu daerah secara berkawasan, Raja di samakan
dengan konsep “Devaraja” atau pemerintah yang sama kedudukannya dengan
dewa-dewa. Konsep devaraja merupakan tradisi Brahmin yang beranggapan bahwa
raja mempunyai kuasa penuh dalam urusan agama dan kepercayaan. Oleh sebab itu
“Raja sebagai dewa”, maka statusnya amat tinggi dan merupakan wakil Tuhan di
dunia. Kedudukan raja amat tinggi disisi rakyat. Baginda dipercaya sebagai
orang suci karena didalam sarafnya mengalir darah putih, oleh sebab itu orang
kebbanyakan dilarang meyentuhnya. Raja dianugrahkan kuasa daulat melalui
istiadat pertabalan. Orang melayu yang melnaggar daulat akan menerima
pembalasan dari kuasa gaib, karena dimurkai raja. Dengan inilah terjadi wujud
perang pemisah antara raja sebagai kasta tinggi dengan rakyat sebagai kasta
rendah. Demikian juga pengaruh hindu dalam sitem pewarisan pemerintahan yang
berazaskan kepada keturunan yaitu kepada anak raja dari permaisuri raja, Sitem
politik hindu dalam gelar pada jawatan pegawai kerajaan hinga pembesar seperti
seni paduka bendahara, laksamana dan permaisuri.
PENGARUH HINDU DALAM ADAT ISTIADAT
Adat istiadat melayu bermula sejak seseorang itu lahir, sejak ibu
mengandung hingga kanak-kanak itu besar, berbagai adat istiadat dilakukan oleh
orang melayu seperti melenggang perut sewaktu ibu hamil, menjejak kaki kebumi
sampai pada perkawinan hingga kematian. Upacara itu dilakukan untuk mohon
supaya sang dewa memberi kebahagiaan dan kesejahteraan kepada anak tersebut
serta seluruh anggota keluarganya. Pengaruh kebudayaan hindu juga terdapat
dalam perkawinan yaitu pada penggunaan sirih dan pinang, beras kunyit dan
berinai, Tapi dalam kematian adat hindu
tidak diilakukan lagi oleh orang melayu, karena ketentuan Islam sudah dominan
terlaksana dalam masyarakat, namun unsur-unsur kepercayaan hindu masih
dilaksanakan bagi sebagian orang melayu seperti kenduri kematian meniga hari,
menujuh hari, empat puluh hari dan seratus hari.
PENGARUH HINDU Dalam BAHASA DAN SASTERA
Bahasa sanskrit telah mempengaruhi bahasa melayu sejak pengaruh
kebudayaan hindu hingga zaman kedatangan Islam pada abad ke 13 masehi. Banyak
perkataan sanskrit atau hindu tua yang dipinjam
dan masih dipakai dalam bahasa melayu sampai sekarang. Dalam keagamaan
seperti sembahyang, dewa, dewi, dosa, siksa, nirwana. Syurga, neraka, restu serta
sebagainya, dan dalam kehidupan sehari-hari seperti budi, karya, jasa, gajah,
cipta, boneka, negara, guru, harta, warna,duka, jiwa dan beratus ratus kata
sanskrit lain yang tanpa sadar kita pakai itu berasal dari bahasa Hindu tua.
Disamping bahasa, pengaruh sastra India juga banyak berkembang dalam
sastra melayu. Epik-epik ramayana dan mahabarata telah melahirkan berbagai
prosa atau hikayat dalam sastra melayu. Unsur-unsur sastra Hindu juga
mempengaruhi cerita-cerita pelibur lara, cerita jenaka, cerita berbingkai dan
sebagainya. Begitu juga pengaruh dalam puisi melayu seperti mantra, seloka dan
gurindam.
- ISLAM DALAM KEBUDAYAAN MELAYU
Islam mulai tersebar di alam melayu sejak abad ke 13M. Islam bermula
di Pasai sekitar tahun 1297M dan Trenggano pada tahun 1303 M. Kedatangan Islam
kedaerah ini telah membawa perubahan yang dinamik dalam kehidupan orang melayu.
Prof Taib Osman berpendapat bahwa kedatangan Islam ke nusantara telah membawa
perubahan sehingga menjadikannya sebahagian dari dunia Islam. Perubahan itu
meliputi semua aspek kehidupan orang melayu, seperti dalam bidang bahasa, sastra, intelektual,
undang-undang, kepercayaan, politik, adat istiadat, kesenian dan lainnya. Setelah kedatangan Islam , bahasa Arab sebagai bahasa resmi agama Islam mulai
mengambil alih bahasa sanskrit dikalangan orang melayu, Huruf arab digunakan
untuk penulisan bahasa melayu yang disebut huruf Jawi, Huruf baru yang berasal
dari alquran telah menggantikan huruf Kawi dan Nagari.
Setelah Islam masuk, bahasa melayu mengalami perubahan yang sangat
pesat dengan meminjam kata-kata arab, sehingga bahasa melayu menjadi media ilmu
pengetahuan seperti Teologi, falsafah, etika dan lainnya. Menurut Van der
Kroef, bahasa melayu menerima pangaruh Islam dengan begitu kuat, malah melayu
tanpa Islam di ibaratkan sebagai diri tanpa nyawa. Dengan kedatangan Islam ke
alam melayu, hingga bahasa melayu mengalami proses pemoderenan dan tersebar
luas sehingga menjadikannya Lingua Franca di daerah Nusantara.
Pengenalan ilmu pengetahuan yang bercorak falsafah maka Islam
memperkenalkan pemikiran yang bercorak rasional dan intelektual dalam
masyarakat melayu. Islam juga menekankan unsur persamaan sosial, keadilan, individual,
kemuliaan dan kepribadian insani. Dengan itu Islam merobah pandangan dunia
orang melayu dari pandangan bercorak mitologi , fantasi kepada pemikiran yang bercorak
intelektual yang berazaskan ilmu falsafah Islam dan Mistik yang rasional dan
ilmiah. Dengan demikian Islam menekankan kedua aspek jasmani dan rohani untuk
membangun masyarakat melayu.
Terhadap ilmu pengetahuan, Islam di alam melayu mengembangkan
tradisi pendidikan dan pengajaran dorongan belajar berawal dari pengajaran
membaca alquran untuk tujuan ibadat, pusat pengajian permulaan berawal di
mesjid atau surau, kemudian disekolah-sekolah seperti madrasah, pondok
pesantren. Bidang ilmu yang dipelajari bahasa arab, fiqih, falsafah, teologi,
logika,etika, hadis, tafsir dan lainnya. Melalui sistem pengajian tersebut
lahirlah para cendikiawan dan ulama dalam masyarakat melayu untuk menjadi pegawai,
guru dan ahli agama, ahli fikir dan pujangga seperti Hamzah Fansuri, Nurudin
Alraniri dan lainnya.
0 Response to "Perkembangan Melayu"
Post a Comment