Semiotika dalam naskah lakon Bayang-bayang Pohon Bakau
Karya : Wahyudin
oleh : Fauzi
Sinopsis
Selama lebih dari lima belas tahun Marji
dan istrinya masih tetap bertahan tinggal di kampung itu. Semua penduduk telah
pergi meniggalkan pemukiman, tambak-tambak mereka jual kepada pihak perusahaan
kilang minyak dengan alasan kampung yang mereka diami akan tenggelam oleh air
laut. Selama itulah marji setiap hari menanam pohon bakau, ranting pohon bakau tersebut di jaul ke pasar
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kedatangan Rahmin pada hari itu membuat Marji
sangat marah karena Rahmin meminta lahan bakaunya untuk dijadikan pelabuhan
kilangnya dengan janji bekerja sama. Marji tetap menolak permintaan itu, dia
juga tahu gara-gara Rahmin menyebarkan isu palsu membuat penduduk meninggalkan
kampung, bukan itu saja para penduduk juga harus menjual tambak-tambak mereka
pada pihak perusahaan kilang minyak agar tidak mengalami kerugian yang besar.
Karena tidak bisa mempengaruhi Marji, akhirnya rahmin cuba mempengaruh Samiah
istri Marji membuat Marji semangkin marah sehingga terjadi pertengkaran antara
meraka. Pertengkaran yang tak berujung membuat Marji pergi meninggalkan
rumahnya untuk mencari bukti dan kebenaran. Sepeninggalan marji, Rahmin tetap
saja cuba meyakinkan Samiah tetap saja percaya terhadap suaminya Marji. Betapa
terkejutnya Rahmin melihat Marji datang bersama Samsani, mantan kepala desa mereka
dulu. Marji meminta kepada Samsani untuk menceritakan apa yang sebenarnya
terjadi. Samsanipun menceritakan bahwa ia di beri uang sebesar lima juta rupiah
untuk meyakinkan warga agar meninggalkan kampung. Ternyata Rahmin telah
memalsukan tanda tangannya untuk mempermudah pihak perusahaan kilang minyak
beroperasi. Mendengar tuturan dari Samsani membuat rahmin sangat marah sehingga
ia berani mencekik Samsani tapi Samsani bisa mengatasinya dan Marji turut
membela Samsani, dengan mengusir Samsani pergi.
B.
Adegan
Naskah lakon Di Bawah Bayang-Bayang Pohon Bakau karya Wahyudin terbagi dua
adegan. Adegan pertama dilaog Marji dengan Samiah dan Rahmin. (Lihat halaman
2-16) . Eksposisi terlihat di adegan ini dialog antara marji, Samiah dan Rahmin
(Lihat halaman : 2-8 : Dialog : 1-89). Adegan kedua ketika Marji kembali bersama
Samsani ( Lihat halaman : 16-19 Dialog : 90-154). Komplikasi juga terdapat di
bagian ini ketika rahmin meminta kepada marji agar memberika lahan bakaunya
kepada pihak kilang minyak dengan cara bekerja sama. ( Lihat halaman : 9 :
dialog : 99). Anti klimaks juga terlihat, bagian ini ketika Rahmin cuba
menjelaskan kepada Samiah tentang keinginannya kemudian dibentak keras oleh
Marji. ( Lihat halaman : 13 dialog : 146-154)
Adegan ke dua dalam naskah lakon ini
ditandai dengan kedatangan Marji dan Samsani. (Lihat halaman : 16-19). Bagian
ini juga terlihat Resolusi dimana dengan kedatangan Samsani untuk menyelesaikan
apa yang sedang terjadi. (Lihat dialog : 200-204). Konklusi terlihat ketika
samsani mebicarakan bahwa Rahminlah yang menjadi dalang atas perginya para
penduduk. ( Lihat dialog 205-208). Sedangkan Katasfrop terlihat ketika Samsani
menunjukkan bahwa Rahmin telah memalsukan tanda tangannya. (Liahat dialog :
210). Adomen terjadi ketika semuanya sudah terungkap kebenaran sehingga tidak
ada lagi pembelaan dari Rahmin atas perbuatnya, diapun di suruh pergi. (Lihat
dialog)
C.
Plot
Plot/alur dalam naskah
lakon ini adalah alur maju bergerak secara linier dari eksposi sampai ke bagian
donomen ini sudah di jelaskan pada poin sebelumya.
D.
Penokohan
§ Tokoh
Marji
Marji
sangat perhatian dan penyayang kepada istrinya terlihat ketika di menanyakan
apakah istrinya lagi sakit. (Lihat dialog : 22). Selain itu Marji juga penyabar
ia tidak mau melanjutkan pernyaan-pertanyan kepada istrinya ia lebih memilih
untuk kembali ke pantai untuk menanm bakau di pinggiran pantai. (Lihat dialog :
28). Marji juga bisa marah ketika Rahmin masih terus memaksanya untuk
menyerahkan lahan bakaunya. (Lihat dialog : 146, 154,). Marji juga mempunyai
sikap bertanggung jawab bisa dilihat ia bisa mempertanggung jawabkan atas apa
yang ia katakan. Ia memanggil Samsani untuk menyelesaikan persoalan. (Lihat
dialog : 184)
§ Tokoh
Samiah
Samiah
sosok yang sangat penyayang dan perhatian ini terlihat ketika ia masih ingat
ulang tahun suaminya. (Lihat dialog : 50). Selain itu Samiah seorang istri yang
setia terlihat kita Rahmin cuba mempengaruhi dirinya ia tetap percaya kepada
suaminya. (lihat dialog : 166, 167)
§ Tokoh
Rahmin
Rahmin
tokoh yang sangat cerdik dan pandai menfaatkan orang lain untuk kepentingan
dirinya sendiri karena dia telah berhasil memperdaya Samsani dengan memberi
uang agar meluluskan usaha pihak kilang minyak. (lihat dialog-dialog Samsani).
Selain itu Rahmin sorang yang licik, dan tidak jujur ini terlihat ketika ia
memalsukan tanda tangan Samsani. (Lihat dialog-dialog Samsani)
§ Tokoh
Samsani
Samsani
orang yang jujur, ini terrlihat ia mengaku pernah di beri uang oleh Rahmin dan
ia mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.
E.
Latar
§ Tempat
kejadian dalam naskah ini terjadi di rumah Marji ini bisa di lihat dialog
Samaiah menyapa suaminya dan ketika samiah berkata ia tidak melihat dapur, lbih
jelas ketika ia membuat air untuk marji dan Rahmin. (Lihat halaman : 1,5, 6, dan
8)
§ Waktu
dalam naskah ini terjadi pada pagi hari terlihat ketika dialog Samiah ia
menanyakan berapa batang bakau yang di tanam oleh marji pagi ini. (Lihat dialog
: 1). Waktu siang terjadi ketika kedatangan Rahmin ia mengatakan, selamat
siang,. (Lihat dialog : 49). Wkatu sore ketika Samiah berdialog dengan Samiah
pada bagian akhir. (Lihat dialog : 213)
§ Suasana
dalam naskah lakon ini ada romantis, sedih dan menegangkan. Bagian romantis
ketika dialog marji dan Samiah. (Lihat dialog : 50-75). Suasana sedih ketika
Samiah menahan rasa ketika Rahmin menghina suaminya dan dia tetap percaya
kepada suaminya. (Lihat dialog : 155-183). Suasan menegangkan ketika
pertengkaran antara Marji dan rahmin bagian akhir pertengkaran antara Rahmin
dengan Samsani. (Lihat dialog : 147-154, 188-210).
F.
Dialog
Dialog-dialog yang tercipta merupakan
sebab akibat hubungan emosi antar tokoh artinya maksudnya adalah :
¨ Saiapa
yang di bicarakan
¨ Siapa
yang mendengar
¨ Siapa
yang berbicara dan
¨ Dialog-dialog
yang menyatakan, tempat dan waktu
Selain itu dalam
tindakan, bicara atau bertutur di jelaskan oleh Jl Austin menjelaskan ada tiga hal yang harus di perhatikan :
1. Lokusi
suatu yang di ciptakan atau di buat yang mempunyai makna tertentu
2. Ilokusi
Motif kalimat yang bermakna itu
3. Perlokusi
Efek kalimat yang bermakna
Katiga unsur diatas juga dapat di lihat
dalam naskah lakon ini yaitu ketika Marji menyuruh Samiah membuatkanya teh dan
mengambil nasi bungkus. (Lihat Dialog : 57). Kedatangan Rahmin juga bisa
dilihat ketika Marji menyuruh Samiah membuat teh untuk Rahmin. (Lihat dialog :
86).
Selain penjelasan di atas di dalam
naskah lakon juga terdapat perintah pementasan yang di sebut Intra dialog
(bersama dialog menunjukkan tokoh dalam naskah lakon), dan ekstra dialog,
(memerintahkan, situasi dan suasana).
0 Response to "Sebuah analisis"
Post a Comment