“DEMOCRAZY”


TEATER THEMA COMMUNITY MEMPERSEMBAHKAN PRODUKSI KE II RANDAI KONTEMPORER

“DEMOCRAZY”
KARYA SUTRADARA FAUZI, S.Sn
SADURAN DARI NASKAH MONOLOG DEMOKRASI
KARYA PUTU WIJAYA



PARA ACTOR
  1. BUK RT
  2. UNIANG
  3. ENI
  4. DIREKTUR
  5. PETUGAS 1
  6. WARGA 1
  7. WARGA II
  8. PENJAGA









ADEGAN I                : (SILAT YANG DI IRINGI OLEH MUSIK TRADISIONAL)
ADEGAN II              : (PANTUN PERSEMBAHAN DIIRINGI SALUANG)
Sairiang balam jo barabah
Balam lalu barabah mandi
Pucuak cimpago rang patahkan
Sairiang salam sarato sambah
Sambah lalu salam kumbali
Maaf jo rila kami mohonkan
Sirieh langkok dalam carano
Paniliek ereang jo gendeang
Panjapuik rang gadang tibo
Panimbang sagalo nan kurang
Sirieh sacabiek mintak dikunyah
Pinang sadidik mintak digatok
Gambieh sabuah mintak dipipih
Sadah sacupu mintak dipalik
Sinan katando putiehnyo hati
Ampun sagalo Niniak jo Mamak
Nan gadang Basa Batuah
Cukuik dunsanak kasadonyo
Kok salah maaf dipabanyak
Nan bana hanyo sipaik Allah
Maklum lah kami dek anak mudo
Banda urang kami bandakan
Banda balayia kamuaro
Kaba urang nan kami kabakan
Jikok salah kami tak sato
Di Piaman urang batabuik,
Rami dek anak Tujuah Koto
Sambah manyambah kami tutuik,
Randai kamulai bacurito

ADEGAN III             : (ROMBONGAN RANDAI MASUK, BEBERAPA LANGKAH SILAT MASUK DENDANG)
(DENDANG  DAYANG DAINI)

Ampun sagalo niniak jo mamak
Sarato sanak kasadonyo 2x

Randai ka kami baok tagak
Kami kamulai bacurito 2x
(DENDANG  SIMARANTANG RENDAH/BALAI-BALAI)

UNIANG                   : (BERSELFI/BERFOTO) Rancak juo denai kalau dikamera mirip BCL, BCL?? indak do BCLkan indak  berjilbab, mirip KLAUDIA CINTIA BELA ,  kalau tampang mode ko lah buliah jadi selep….
NENI                          : Apa lh uniang ni, kerjanya selfi- selfi aja, seperti tidak ada kerja lain aja…orang sekarang dah banyak jadi gila gara selfi-selfi bahkan sudah banyak yang mati sia-sia gara selfi…
UNIANG                   : Amboi, rancak muncuang yo, kalu bacakok baco bismilah lu, bia ndak jadi masalah beko, ambo ko bakodak senyo indak  berselfi do, Zaman dah modern kawan, ikuik se lh..
NENI                          : Ikut kamana niang? Jadi ikut ikutan ya?
UNIANG                   : Ang ko, ndak nonton tv ndak baco koran, katrok bana, ba a caro den menjalehnyo,,,,danga ang yo? Ko zaman demokrasi, bebas Berkodak, bebas berselfi, bebas menentukan gaya, bebas bersuara, dengan demokrasi semuo jadi indah….lai jaleh de ang
NENI                          : Demokrasi apa demokgrazi Niang? Yo lah tu, terserahlah selamat menikmati demograzinya eh demokrasi maksudnya…..
UNIANG                   : Banyak bana carito ang mah, ang tu belum tau demokrasi yang sabananyo…mari ikuik denai
NENI                          : Kemana???
UNIANG                   : Ikuik selah biak tau dek ang demokrasi tu? (PERGI)
BUK RT                    : Saya mencintai demokrasi. Tapi karena saya rakyat kecil, saya tidak kelihatan sebagai pejuang, apalagi pahlawan. Nama saya tak pernah masuk koran. Potret saya tak jadi tontonan orang. Saya hanya berjuang di lingkungan RT gang Gugus Depan. Di RT yang saya pimpin itu, seluruh warga pro demokrasi. Mereka mendukung tanpa syarat pelaksanaan demokrasi. Dengan beringas mereka akan berkoar kalau ada yang anti pada demokrasi. Dengan gampang saya bisa mengerahkan mereka untuk maju demi mempertahankan demokrasi. Semua kompak kalau sudah membela demokrasi. MENGACUNGKAN PLAKATNYA  Demokrasi! TERDENGAR SERUAN WARGA BERSEMANGAT MENYAMBUT: DEMOKRASI! Demokrasi! SERUAN LEBIH HANGAT LAGI: Demokrasi! SERUAN GEGAP GEMPITA: DEMOKRASI! IA MENURUNKAN PLAKAT
BUK RT                    : Pokoknya demokrasi itu bagus. Sesuatu yang layak diperjuangkan sampai titik darah penghabisan. Sesuatu yang memerlukan pengorbanan besar. Sesuatu yang menunjang suksesnya pembangunan menuju ke masyarakat yang adil dan makmur. "
WARGA 1                 : Betul itu buk, Saya sendiri tak mampu menerangkan apa arti demokrasi. Saya tidak terlatih untuk menjadi juru penerang. Saya khawatir kalau batasan-batasan saya tentang demokrasi akan disalahgunakan. Apalagi kalau sampai terjadi perbedaan tafsir yang dapat menjadikannya kemudian bertolak belakang. Atau mungkin, karena saya sendiri tidak benar-benar tahu apa arti demokrasi.
UNIANG                   : Benar-benar Indak tau? parah ang mah, makonyo sakali-sakali makan tu empat sehat lima sempurna, jan tahu tempe se, seluruh dunia dah tau demokrasi ang surang se ndak tau. Demokrasi itu kekuasaan negara terletak ditangan rakyat, dari rakyat untuk rakyat….Sebab itu kito  harus mempertahankan demokrasi…lai jaleh de ang…
BUK RT                    : Benar sekali ibuk, demokrasi harus kita pertahankan, demokrasi adalah senjata untuk kemakmuran bersama, demokrasi adalah pondasi dasar kita, setuju bapak/ibuk………
PARA WARGA       : (BERSAMAAN) Setuju (TIBA-TIBA)

PETUGAS 1              : Selamat siang, Maaf Bapak/ibuk saya petugas dari kelurahan ingin memberi tahu seluruh warga Gg. Gugusan depan. Bahwa akan diadakan pelebaran jalan, sehingga setiap rumah akan dicabik dua meter. Petugas itu menghimbau, agar kami, seperti juga warga yang lain, merelakan kehilangan itu, demi kepentingan bersama. Bapak ibuk Walaupun hanya dua meter, tapi sumbangan saudara-saudara sangat penting artinya bagi pembangunan dan kepentingan kita bersama di masa yang akan datang. Atas nama kemanusiaan kami harap bapak/ibuk mengerti.
BUK RT                    : Hanya dua meter? Kok enak saja ngambil dua meter, demi pembangunan. Pembangunan siapa? Bagaimana kalau rumah kami hanya enam meter kali empat. Kalau diambil dua meter kali enam, rumah hanya akan cukup untuk gang. Kami menolak. Bagaimana bisa hidup dalam gang dengan rata-rata 5 orang anak?
UNIANG                   : Yo tu buk, batua, indak kamungkin tanah awak ko diambiak duo meter, bapakkanlah mancaliak rumah kami ko, kalau digusur duo meter rumah kami segadang kandang ayam, pikielah pak, berperasaanlah stek…
PETUGAS 1              : Tapi ini sudah merupakan keputusan bersama,"
BUK RT                    : Keputusan siapa pak, hati-hati kalau bicara, warga Gg. Gugus depan tidak pernah melakukan kesepakatan dengan siapapun apalagi masalah penggusuran……..
PETUGAS 1              : Cuma warga Gg. Gugus depan yang tidak menyetujui hal ini, masyarakat yang lain semua sudah setuju……Apa lagi masyarakat sebelah sana…...
BUK RT                    : Masyarakat di sebelah sana, semuanya adalah karyawan pabrik tekstil. Semua memerlukan jalan tembus yang bisa dilalui oleh kendaraan, kamikan bukan pekerja tekstil pak….
PETUGAS 1              : Ini sudah Diperhitungkan masak-masak oleh pembangunan."
BUK RT                    : Diperhitungkan masak-masak bagaimana? Kami tidak pernah ditanya apa-apa? Tanah ini milik kami, bukan milik pembangunan? Pembangunan siapa? Pembangunan yang menyesengsarakan kami…

PETUGAS 1              : Kalau saudara-saduara menghambat, menghalang-halangi atau berbuat yang tidak-tidak sehingga pelebaran jalan itu tak dilaksanakan, sesuatu yang buruk akan terjadi pada warga disini….
BUK RT                    : Jadi bapak mengancam kami? Kami Cuma warga biasa pak, tapi kalau bapak menginjak-injak hak kami, kami juga bisa marah karena ini adalah hak kami..
PETUGAS                 : Sekali lagi saya katakan, jangan buat masalah ini semakin rumit nanti warga disini juga yang sulit..
WARGA1                  : Bapak dibayar berapa sih pak untuk proyek penggusuran ini, cuba bapak lihat kehidupan kami disini sangat susah. Jangan ditambah kesusahan kami..
WARGA 2                 : Benar pak biarkan kami hidup dengan cara kami, selama ini kami tidak pernah rusuh atau bikin onar, tapi kenapa kami harus digusur, kami warga negara yang sah pak, bukankah orang seperti kami ini seharusnya dibantu, bukan sebaliknya….
PETUGAS 1              : (MENARIK NAFAS) Saya hanya menjalankan tugas, mohon untuk dimengerti, setelah penggusuran ini selesai warga disini dapat ganti rugi dari pemerintah dan perusahaan.
BUK RT                    : Kami tetap tidak mau, apa lagi janji ganti rugi, lagian namanya saja ganti rugi, biarpun diganti tetap saja rugi. Pokoknya warga Gg. Gugus depan sudah sepakat untuk menolak penggusuran ini.
PETUGAS 1              : Lebih baik difikirkan lagi, ikut hati mati, ikut rasa nanti binasa, siapa yang susah? kalian semua. Inikan untuk kebaikan bersama, makanya pembangunan dan penggusuran harus dilakukan dengan segera. (Pergi)

ADEGAN IV
DENDANG ONDEH MAK

WARGA 1                 : Jangan! Jangan! Ini tanah kami. Sejak nenek-moyang kami sudah di sini. Dulu kakek-kakek kami tanahnya lebar, tiap orang punya tegalan dan dua tiga rumah, tapi semua itu sudah dibagi-bagi anak cucu, ada yang sudah dijual. Tapi ini tanah warisan.
PETUGAS  1             : Kemaren saya sudah kasih tau dengan warga disini, kalau ada pelebaran jalan, tolong jangan dihalangi pekerjaan kami…
WARGA 2                 : Jangan Pak! Jangan! Kalau Bapak ambil dua meter rumah kami tinggal kandang ayam. Kami tidak mau kampung kami dijadikan jalan. Nanti ke mana anak-anak kami akan berteduh?
WARGA 1                 : Ia pakJangan! Jangan Pak! Kita belum selesai berunding! Kami tidak pernah bilang setuju! Diganti berapa pun kami tidak akan mau. Ini harta kami satu-satunya sekarang! Jangan Pak!
BUK RT                    : Baiklah kalau bapak tidak berhenti menggusur tanah kami, ayo seluruh warga jangan diam saja….Ini tanah kami, akan kami pertahankan mati-matian. Dibeli ratusan juta juga kami tidak sudi, sebab kami tidak mau pindah dari tempat nenek moyang kami.

KERUSUHANPUN TERJADI SALING LEMPAR DAN SALING PUKUL SALAH SATU WARGA AKHIRNYA KENA SENJATA TAJAM OLEH PETUGAS, LALU DIGOTONG BERSAMA UNTUK DISELAMATKAN KARENA KALAH JUMLAH AKHIRNYA PARA WARGAPUN MUNDUR. SEMENTARA ITU

UNIANG                   : Ondeh mandeh, lah habiah tanah wak digusur ba a caro kolai
BUK RT                    : Tenang, kita tidak boleh panik, kita harus berpikiran jernih
UNIANG                   : Ko alah karuah fikiran denai, ba a caro menjernihkannyo
NENI                          : Sabarlah dulu, mungkin buk rt punya jalan keluar, paling tidak memberi soslusi..Apa cadangan buk rt sekarang?
BUK RT                    : Hemat saya lebih baik kita bicara dengan pihak perusahaan untuk mengganti tanah kita yang sudah digusur…
NENI                          : Pendapat ibuk sangat baik, tetapi siapalah kita, kita hanya rakyat biasa apakah mereka mau menggantinya?
UNIANG                   : Yo tu buk, orang ko mancari untuang senyo
BUK RT                    : Kalau mereka tidak mau, kita laporkan ke pemerintah, biar meraka tau rasa bereskan?
NENI                          : Ini karena pemerintah bu, kalau bukan kerja sama dengan pemerintah tidak mungkin orang-orang ini berani menggusur tanah dan rumah kita
UNIANG                   : Yo tu, pemerintah dalangnyo buk, nyo lah di agih fiti dengan perusahaan.
BUK RT                    : Tapikan kita tidak boleh berputus asa, kita coba dulu, ingat negara kita adalah negara demokrasi dan kita adalah penegak demokrasi…
NENI                          : Tapi saya ragu dengan demokrasi di negeri ini
UNIANG                   : Ang ko ragu tarui, kan dah den kecek an demokrasi itu berpihak kepada rakyat kecil seperti kito…
BUK RT                    : Betul itu buk, kita tidak boleh berputus asa, demokrasi harus kita junjung tinggi dan kita tegakkan di republic tercinta ini.
NENI                          : Siapa yang akan pergi kesan, untuk berunding?
UNIANG                   : Bialah buk rt yang mangusrusnyo karano nyo paham asas-asas demokrasi….
BUK RT                    : Baik lah besok saya akan kesana untuk membicarakan hal ini, hidup demokrasi…
UNIANG                   : Hidup demokrasi
NENI                          : Hidup demograzi (KETIGANYA PERGI)

 ADEGAN VI
 DENDANG INDANG


BUK RT                    : Maaf boleh saya bertemu dengan tuan direktur
PENJAGA                 : Maaf ibuk siapa ya? Apakah sudah buat janji untuk bertemu tuan hari ini, maklum biasanya tuan direktur sibuk
BUK RT                    : Oh sudah, bilang saja saya petugas dari kelurahan.
PENJAGA                 : Kalau begitu langsung saja buk menemui beliau…
DIREKTUR              : Selamat datang ibuk, apa yang bisa saya bantu untuk ibuk?
BUK RT                    : Saya datang kemari menyampaikan inspirasi warga Gg. Gugus Depan agar bapak bertanggung jawab atas apa yang sudah terjadi di kediaman kami,..
DIREKTUR              : Tuhan Maha Besar, saya tidak tahu ini. Saya minta maaf. Saya tidak memperbolehkan siapa saja membuat tindakan-tindakan pribadi atas nama perusahaan. Para karyawan sudah diberi uang transport. Kalau mereka memerlukan jalan pintas, mungkin karena mereka ingin menyelamatkan uang transport itu. Itu di luar tanggungjawab perusahaan. Pembuatan jalan itu bukan inisiatif dan bukan tanggungjawab kami. Saya minta maaf. Saya mohon Anda menyampaikan rasa maaf saya kepada seluruh warga,"
BUK RT                    : Hanya maaf pak? Bapak sudah keterlaluan ini namanya lempar batu sembunyi tangan. Bapak hanya pura-pura tidak tau apa yang terjadi. Masa bapak tidak mengerti dan faham apa artinya 2 meter tanah buat kami, meskipun bagi bapak 2000 hektar itu hanya seperti upil. Ini semukan atas persetujuan bapak sebagai pemimpin, Bapak memang sengaja mencaplok pemukiman kami. Nanti lihat saja, kalau jalan sudah dibuat, uang makan akan distop, karyawannya akan disuruh jalan kaki datang. Saya tau rencana bapak sebenarnya..kalau bapak tidak mau bertanggung jawab saya adukan kepada jaksa agung…biar ditindak..
DIREKTUR              : Ibuk bicara apa? Benar saya tidak tau apa-apa tentang kejadian ini dan saya…..
BUK RT                    : (CEPAT MEMOTONG) Bohong, bapak pembohong, Betul. Orang kecil seperti kami ini memang kelihatannya lemah dan gampang ditipu. Karena kami sadar pada diri kami sehingga kami selalu menahan diri. Tapi kalau sudah kebangetan seperti ini kami bisa meledak juga amarahnya. Semut pun kalau diinjak terus akan menggigit.
DIREKTUR              : Ibu benar –benar orang yang berani, saya sangat kagum ibu adalah seorang yang benar-benar menjalankan demokrasi dinegeri ini. Tapi taukah ibu demokrasi yang sebenarnya? saya akan beri tau demokrasi yang sesungguhnya..(BERBISIK KEPADA AJUDANNYA, AJUDANNYA PERGI DENGAN MEMBAWA SESUATU AMPLOP YANG BERISI UANG SATU MILYAR. Gimana buk sudah tau apa yang saya maksudkan tentang demokrasi??
BUK RT                    : (DIAM TERPAKU, TIDAK LAMA KEMUDIAN IAPUN MEMELUK DENGAN ERAT AMPLOP YANG DIBERIKAN OLEH DIREKTUR)
DIREKTUR              : Selamat buk, ibuk oaring yang benar benar faham demokrasi. Sekarang uang itu milik ibuk semunya….
BUK RT                    : (MASIH DIAM TAK PERCAYA KEMUDIAN PERGI TAMPA BERKATA SEPATAHPUN)
                                    : Ya Tuhan banyaknya. Saya belum pernah memegang uang sebanyak ini. Seratus kali lagi hidup saya tidak akan sanggup mengumpulkan satu milyar. Ya Tuhan, alangkah miskinnya saya. Mengapa tiba-tiba saya dihujani rizki sebanyak ini. Satu milyar. Apa yang tidak bisa dibeli dengan  satu milyar. Alhamdulillah! Saya bisa perbaiki rumah. Kredit motor, jadi tukang ojek. Bayar SPP. Saya bisa kirim uang sama orang tua.Puji syukur Tuhan, akhirnya Kau kabulkan doa kami setiap malam, supaya kami bisa mengubah nasib, jangan terus terjepit di tempat kumuih ini seperti kecoak. Saya harus bicara sama warga….(PERGI)
NENI                          : Bagaimana hasilnya buk apakah berhasil?
UNIANG                   : Yo buk, ba a kaba nyo? Alah salasaikan? Kami semua mananti kedatangan ibuk.
BUK RT                    : (DENGAN LATANTANG) Saudara-saduara warga semuanya yang saya cintai. Memang berat kehilangan 2 meter dari milik kita yang sedikit. Berat sekali. Bahkan terlalu berat. Tetapi itu jauh lebih baik daripada kita kehilangan nyawa. Lagipula semua itu untuk kepentingan bersama. Kita semua mendukung demokrasi dan sudah bertekad untuk mengorbankan apa saja demi tegaknya demokrasi. Di dalam demokrasi suara terbanyak yang harus menang. Maka sebagai pembela demokrasi, kita tidak boleh dongkol karena kalah. Itu konsekuensinya mencintai demokrasi. Demi demokrasi, kita harus merelakan 2 meter untuk pembuatan jalan yang menunjang pembangunan ini. Demi masa depan kita yang lebih baik. (SATU PERSATU WARGA PERGI MENINGGALKAN IBU RT) He tunggu dulu, saya belum selesai bicara! Saya tetap kukuk tegak di atas kaki saya, apa pun yang terjadi         saya siap mempertahankan demokrasi, sampai titik darah yang penghabisan. (BERBICARA SENDIRI)
Habis mau apalagi. Siapa lagi kalau bukan saya?
Daripada diberikan kepada orang lain? Ternyata demokrasi indah ya???
ADEGAN VII
DENDANG SIMARANTANG TINGGI, SEBAGAI PENUTUPAN CERITA…..

0 Response to "“DEMOCRAZY”"